Minggu, 15 Januari 2017

Seputar Jakarta Unfair

Banyak pertanyaan terkait disebutnya film Jakarta Unfair di dalam debat pertama calon Gubernur DKI (13 Januari 2017). Karena itu saya mencoba memberikan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan tersebut. Pertama, bila ada kandidat yang menggunakan film ini sebagai substansi kampanye atau menggelar nobar “Jakarta Unfair” (penggusuran) atau “Rayuan Pulau Palsu” (reklamasi) berarti dia telah “terjerat” kontrak sosial secara tidak langsung dengan isu-isu itu. Ini akan jadi instrumen kontrol publik saat dia berkuasa. Baca Selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Daftar Isi