Tutur katanya lembut. Tapi analisisnya tajam. Begitulah saya mengenal Ivan Hadar, seorang teman dan sosiolog, yang meninggal di Berlin, Jerman, bulan lalu. Serangan jantung menyergapnya pada usia 64 tahun. Kabar kematiannya mengejutkan. Bagi saya, itu hampir sama mengejutkannya ketika dalam pertemuan terakhir kami, beberapa bulan lalu, dia mengajak menyelenggarakan konser musik. Saya baru tahu Ivan suka musik. Selama ini saya hanya mengaguminya sebagai pengamat sosial yang tajam. Tulisan-tulisannya membawa sudut pandang unik tentang kemiskinan dan pembangunan. Dia pernah menjadi konsultan UNDP, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani masalah pembangunan. Ivan juga memimpin sebuah lembaga pemberdayaan politik, Institute for Democracy Education.
Lihat Selengkapnya