Entah kita harus tertawa terbahak-bahak atau menangis tersedu-sedu menyaksikan sajian episode melodramatik yang tak menarik di atas panggung politik negeri ini yang bernama DPR. Sang mantan ketua yang telah lama “hilang” kini muncul dan merebut kembali tahta yang dulu didekapnya erat-erat dari genggaman “perebut” yang sebenarnya berasal dari lingkungannya sendiri. Mungkin ada sekian banyak orang yang menggeleng-gelengkan kepala atas peristiwa politik yang “ajib” tersebut. Bisa saja kemudian orang beranggapan bahwa rumah tempat orang-orang yang terhormat tersebut tak ubahnya seperti tempat permainan kanak-kanak yang dengan mudahnya digonta-ganti pemimpinnya.
Baca Selanjutnya