Saya tidak kenal orang bernama Muhammad Amin ini. Tapi ia mendaku sebagai “aktivis”, “penulis” sekaligus “entrepreneur”. Tampaknya beliau multitalenta, juga multitafsir. Menyebut
Jakarta Unfair dibikin “aktivis dungu”, sebenarnya adalah parodi tafsir paling tidak lucu dari seseorang yang melabel diri “aktivis”. Pendapat macam ini justru bukan menasbihkan dirinya sebagai aktivis yang tidak dungu, namun lebih tampak bagi saya bahwa Amin jauh lebih dungu dari mereka yang ia serang. Mengapa? Nah, saya akan jelaskan beberapa alasannya. Sebagai kado
Selamat Tahun Baru dari saya untuk kita semua.
Baca Selanjutnya