Barisan intelektual organik borjuis, yang notabéne merupakan barisan
pembela kepentingan kapitalis, mewacanakan bahwa moralitas
manusia—penilaian baik dan buruknya suatu perbuatan
[1]—memiliki
sifat yang absolut dan permanen. Absolut artinya berlaku bagi setiap
orang (tanpa memandang siapa pun Anda!), sedangkan permanen artinya
selalu berlaku dalam setiap ruang dan waktu (di mana pun dan kapan pun).
Contoh konkritnya begini, “Anda tidak boleh mencuri. Larangan ini adalah
larangan bermuatan moral yang harus dipatuhi oleh Anda di mana pun Anda
berada dan di waktu apa pun,” atau begini, “Anda tidak boleh ngelunjak
pada Boss Anda, yang telah memberikan pekerjaan dan gaji kepada Anda,
ramah dan sopanlah kepada Boss Anda jika Anda ingin dianggap sebagai
seorang karyawan yang bermoral dan terhindar dari intaian pemecatan
(PHK/Pemutusan Hubungan Kerja) dari si Boss.”
Baca Selanjutnya