Gagasan Habibie dulu sering dituduh sebagai tidak mengakar, terlalu mengawang. Orang lupa, bahwa di belakang BPIS pimpinan Habibie, yang membawahkan sepuluh BUMN strategis itu, ada ratusan bahkan ribuan industri kecil dan menengah yang menjadi industri pendukungnya. Jadi, BPIS, dimana IPTN berada di dalamnya, adalah ujung tombak untuk menciptakan industri bernilai tambah tinggi. Dalam pandangan Habibie, problem negara berkembang adalah defisit perdagangan. Persis di situ industri berteknologi tinggi bisa memberikan jalan keluar. Jika industri berteknologi rendah rawan menghadapi berbagai barrier, seperti kuota, tarif, perang harga, dan sejenisnya, hal yang sama tak berlaku pada industri berteknologi tinggi.
Lihat Selengkapnya