Dunia memang masih memiliki opini yang berbeda-beda tentang Kuba “merah” yang Fidel Castro besarkan sejak 1959. Amerika Serikat masih melihat Kuba sebagai sumber bencana di depan pintu rumahnya sendiri. Rusia masih berkawan baik dengan Kuba, walau sentimen komunisnya sudah lenyap. Sedangkan negara-negara Dunia Ketiga menaruh sekian banyak respek terhadap independensi Kuba, walau banyak pula yang mengecamnya karena alasan-alasan pelanggaran hak asasi manusia. Itulah Kuba apa adanya. Kuba adalah Castro, dan Castro adalah Kuba. Kini Pak Jenggot, sebagaimana Presiden Sukarno pernah menjulukinya, telah berpulang. Fidel Castro meninggal pada 25 November 2016 di usianya yang ke-90 tahun. Castro adalah pemimpin komunis angkatan lawas terakhir yang berpulang, menyusul Mao Zedong di Cina, Nikita Kruschev di Uni Soviet, dan Kim Il Sung di Korea Utara.
Baca Selanjutnya