Setiap generasi akan mempunyai pengkhianatnya sendiri-sendiri. Pun, dalam gerakan kiri. Tentu yang rajin mengeja sejarah akan menemukan laku khianat seorang Trotkis seperti Tan Malaka. Saat organisasi sedang menyusun pemberontakan untuk mengusir kolonialisme, Tan Malaka malah melakukan sabotase. Dalam panggung gerakan kiri dunia, Trotski bisa dijadikan contoh. Kala Soviet sedang gencar-gencarnya melawan fasisme, Trotski justru berkoar-koar di tempat persembuyiannya, menyerang garis politik Stalin. Ia bukan hanya melemahkan gerakan anti fasis, tapi juga memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan tikaman balik. Setengah frustasi karena buku-bukunya tak mendapatkan respon yang baik alias tak laku, Trotski membuat sensasi seolah olah berperan sebagai oposisi terhadap Stalin. Tapi sejarah tak bisa ditipu. Tan Malaka dan Trotski dikenal sebagai Brutus dalam gerakan kiri.
Baca Selanjutnya