”Bunda, aku lapar,” rengek Melati.
Bundanya yang sedang bergelung di bawah kain lusuh di pinggir
jembatan layang Cawang berbalik menatapnya. “Melati lapar, Nak? Sabar,
ya… Sebentar lagi Bapak pulang. Mungkin ada sedikit makanan yang bisa
kau makan. Sekarang kita hitung bintang aja, supaya laparmu sedikit
berkurang.” Baca Selanjutnya
Tarekat, Doa, dan Perlawanan: Puisi-Puisi Yogi Abdul Gafur
-
Sebuah Tarekat Dengan Nama Perlawanan Dor! Suara tembakan menggema di
cakrawala peluru menembus lapisan cakrawala dan entah kemana……. Dor!
Gerombolan ora...
1 minggu yang lalu