”Bunda, aku lapar,” rengek Melati.
Bundanya yang sedang bergelung di bawah kain lusuh di pinggir
jembatan layang Cawang berbalik menatapnya. “Melati lapar, Nak? Sabar,
ya… Sebentar lagi Bapak pulang. Mungkin ada sedikit makanan yang bisa
kau makan. Sekarang kita hitung bintang aja, supaya laparmu sedikit
berkurang.” Baca Selanjutnya
Perselisihan Sejarah: Sebuah Dialog tentang Aktivisme dan Gerakan Kiri
dalam Mendekolonisasi Asia
-
Di Selatan Global, penulisan sejarah adalah laku perlawanan. Narasi
teleologis tentang dekolonisasi telah menempatkan negara dan pemimpin
otoriter sebaga...
1 minggu yang lalu