Pada 10 Januari 1946 dibentuk wadah perjuangan Serikat Kerakyatan Indonesia (SKI) atas inisiatif D.S. Diapari, A.A. Rivai, Suranto, A. Sinaga, dan lainnya. Dengan didirikannya SKI, menurut Abdurrachman, perjuangan politik lebih tersusun dan mempengaruhi lahirnya pers perjuangan yang dipelopori oleh majalah
Republik, harian
Kalimantan Berjuang, dan harian
Terompet Rakyat. Para pendukung kemerdekaan Indonesia mendirikan media massa untuk mengimbangi media masa pro-Belanda. Majalah
Republik yang berupa stensilan terbit pada 17 Agustus 1946 di Kandangan untuk mengimbangi
Soeara Kalimantan, harian kooperatif terhadap Belanda.
Lihat Selengkapnya