Menyusuri pantai barat Aceh dengan perahu di hari kelima setelah tsunami, 10 tahun lalu, saya hanya bisa membayangkan betapa dahsyat gelombang laut menghajar daratan. Tebing-tebing tinggi di pantai seperti kepala yang habis dicukur. Garis lurus terbentuk di tebing sepanjang pantai, belasan meter tingginya dari air laut, memisahkan pohon yang tercukur gundul dan yang tersisa. Di tempat-tempat yang landai, gelombang laut menghabisi desa-desa nelayan. Tak sulit membayangkan betapa maut tsunami bagi kota-kota pantai berpenduduk besar seperti Banda Aceh dan Meulaboh. Dua pertiga penduduk Calang, kota antara Banda Aceh dan Meulaboh, tewas.
Lihat Selengkapnya