PEMBARUAN Islam di Minangkabau terjadi saat Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piobang datang dari Mekah pada 1803. Mereka berikhtiar memurnikan Islam dari praktik ritual yang mencemari agama, antara lain takhayul (mistik), bidah (melakukan ritual yang tak dicontohkan Rasulullah) dan khurafat (percaya kepada kekuatan gaib selain Allah). Rintangan pertama ikhtiar itu datang dari kaum adat, pemegang teguh tradisi leluhur di Minangkabau. Genderang perang ditabuh. Belanda campur tangan sehingga menyulut perang terbuka antara dua kaum tersebut. Kelak perang itu dikenal sebagai “Perang Paderi”, berlangsung sejak 1803 sampai 1837 dengan kemenangan di pihak kaum adat.
Lihat Selengkapnya