Senin, 29 Desember 2014

Persoalan Moral Enigmatik

Salah satu persoalan moral yang enigmatik dalam pergaulan hidup manusia adalah perbedaan dan pembedaan antara kebaikan dan kejahatan, dilihat dari latar belakang subjek moralnya. Kebaikan dapat mengaburkan, menghapus, dan menjadikan tidak penting latar belakang sang subjek, seperti angin yang menghapus jejak seorang pengelana di padang pasir dan membuat tanah yang diinjaknya seolah-olah kembali baru seperti terlihat untuk pertama kalinya. Ketika seseorang berbuat baik, kebaikan membuat latar belakang pelakunya menjadi tidak penting, atau sekunder, dibandingkan kebaikan itu sendiri, seolah-olah kebaikan itu muncul tidak dari norma apapun, tidak dilatari oleh motivasi atau kepentingan apapun, murni pada dirinya. “Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan pernah tanya agamamu”, ujar Gus Dur dalam sebuah maksim moralnya. Ketika seseorang berbuat baik, “momen etis” yang terjadi tepat pada saat kebaikan itu dilakukan membuat subjek moral yang terlibat tidak lagi peduli pada asal-usul mereka. Perbedaan religius, ideologis, ras, gender, dan lain-lain seketika menjadi lenyap dalam kesederhanaan kebajikan yang dilakukan. Lihat Selengkapnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Cobalah Tengok

Daftar Isi