Kemarin saya menyimak dengan seksama pidato politik Megawati dalam pembukaan Kongres PDI-P IV di Bali. Sayangnya, sesudah pidato yang penuh sindiran pada istana itu usai, saya justru lebih tertarik kepada isu lain di luar isi pidato, yaitu keberhasilan Mega untuk mempertahankan PDI-P tetap bulat. Kongres yang sedang dihelat di Bali itu menjadi panggung pertunjukkan kekuasaan Mega. Dialah nakhoda partai, sementara kader PDI-P yang lain, termasuk yang sedang “ditugaskan” (ini bahasanya) jadi menteri, anggota dewan, dan bahkan presiden, hanyalah anak buah kapal.
Lihat Selengkapnya