Matt Hills (2002: viii) menyajikan definisi fans yang paling umum dipahami orang kebanyakan, yaitu
“…somebody who is obsessed with a particular star, celebrity, film, TV programme, band: somebody who can produce reams of information on their object of fandom, and can quote their favoured lines or lyrics, chapter and verse”. Dari definisi tersebut saya menggarisbawahi sebutan
fans sebagai “mereka yang terobsesi”, yang konotasinya cenderung bernuansa irasional. Pemahaman terhadap fans seperti itu cenderung menempatkan fans sebagai efek dari kehadiran selebritas dan media secara mentah. Pemahaman yang diakomodir oleh Joli Jensen (1992: 10) dengan menyebut fans sebagai
“a result of celebrity—the fan is defined as a response to the star system”. Singkatnya, eksistensi fans berada dalam lingkaran
fan-star relation dengan
fans sebagai pihak pasif yang sekadar menyambut segala pancingan yang diumpankan star system.